Tuesday, December 11, 2018

KARAKTERISTIK PERENCANAAN PEMBELAJARAN


BAB II
KARAKTERISTIK PERENCANAAN PEMBELAJARAN
A.  Deskripsi
Pada bab ini mahasiswa akan mempelajari karakteristik perencanaan pembelajaran. Selanjutnya, mahasiswa mampu menjelaskan karakteristik perencanaan pembelajaran. Setelah mempelajari ketiga materi ini, akan diberikan rangkuman. Sebagai langkah akhir sebelum melanjutkan ke materi selanjutnya, akan diberi tes umpan balik untuk memastikan bahwa mahasiswa telah memahami dengan baik materi yang telah disajikan.
            B.   Relevansi
          Materi mengenai karakteristik perencanaan pembelajaran ini berkaitan erat dengan materi selanjutnya, yaitu langkah-langkah perencanaan pembelajaran. Dengan memiliki pemahaman yang baik terhadap konsep dasar karakteristik perencanaan pembelajaran, mahasiswa akan dapat memahami pentingnya melakukan perencanaan pembelajaran. Sehingga, diharapkan pada akhir mata kuliah ini mahasiswa mampu menyusun perencanaan pembelajaran Bahasa Prancis untuk SMA/SMK/Sederajat secara tepat dan mendetail.

C.  Capaian Materi Pembelajaran

          Setelah mempelajari bahasan ini, mahasiswa diharapkan agar mampu memahami dan mendeskripsikan karakteristik perencanaan pembelajaran.


D.    Uraian Materi 
Makna pembelajaran adalah proses dasar manajemen untuk menentukan tujuan dan langkah-langkah yang harus dilakukan agar tujuan dapat tercapai.

1.      Karakteristik Perencanaan Pembelajaran

Beberapa karakteristik perencanaan pembelajaran menurut Sanjaya (2011) tergambar dalam gambar berikut:

a)      Signifikansi diartikan sebagai kebermaknaan. Nilai signifikansi artinya, adalah bahwa perencanaan pembelajaran hendaknya bermakna agar proses pembelajaran berjalan efektif dan efisien. Oleh karena itulah, perencanaan pembelajaran disusun sebagai bagian dari proses pembelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa. Perencanaan pembelajaran tidak ditempatkan sebagai pelengkap saja. Dengan demikian, dalam proses pembelajaran hendaknya guru berpedoman pada perencanaan yang telah disusunnya.

b)     Relevan yang artinya sesuai. Nilai relevansi dalam perencanaan yang kita susun memiliki nilai kesesuaian baik internal maupun eksternal. Kesesuaian internal adalah perencanaan pembelajaran harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Mengapa demikian? Oleh karena sumber utama perencanaan pembelajaran adalah kurikulum itu sendiri. Dari kurikulum itulah kita menentukan tujuan yang harus dicapai, menentukan materi atau bahan pelajaran yang harus dipelajari siswa dan lain sebagainya. Kesesuaian eksternal mengandung makna, bahwa perencanaan pembelajaran yang disusun harus sesuai dengan kebutuhan siswa. Mengapa demikian? Oleh karena perencanaan pembelajaran pada hakikatnya, disusun untuk membantu siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Oleh karenanya, hal-hal yang berhubungan dengan siswa seperti minat dan bakat siswa, gaya belajar siswa, kemampuan dasar siswa dan lain sebagainya, harus dijadikan pertimbangan pertama dilihat dari sudut kesesuaian eksternal.

c)      Kepastian. Untuk mencapai tujuan pembelajaran, mungkin guru merasa banyak alternatif yang dapat digunakan.namun dari sekian banyak alternatif itu, hendaknya guru menentukan alternatif mana yang sesuai dan dapat diimplementasikan. Nilai kepastian itu bermakna bahwa dalam perencanaan pembelajaran yang berfungsi sebagai pedoman dalam penyelenggaraan proses pembelajaran, tidak lagi memuat alternatif-alternatif yang bisa dipilih, akan tetapi berisi langkah-langkah pasti yang dapat dilakukan secara sistematis. Dengan kepastian itulah, kita akan terhindar dari persoalan-persoalan yang mungkin muncul secara tidak terduga.

d)     Adaptabilitas. Perencanaan pembelajaran yang disusun hendaknya bersifat lentur atau tidak kaku. Misalnya, perencanaan pembelajaran ini dapat diimplementasikan manakala memiliki syarat-syarat tertentu, manakala syarat tersebut tidak dipenuhi, maka perencanaan pembelajaran tidak dapat digunakan. Perencanaan pembelajaran yang demikian adalah perencanaan yang kaku, karena memerlukan persyaratan-persyaratan khusus. Sebaiknya perencanaan pembelajaran disusun untuk dapat diimplementasikan dalam berbagai keadaan dan berbagai kondisi. Dengan demikian perencanaan itu dapat digunakan oleh setiap orang yang akan menggunakannya.

e)      Kesederhanaan. Perencanaan pembelajaran harus bersifat sederhana artinya mudah diterjemahkan dan mudah diimplementasikan. Perencanaan yang rumit dan sulit untuk diimplementasikan tidak akan berfungsi sebagai pedoman untuk guru dalam pengelolaan pembelajaran.
f)       Prediktif. Perencanaan pembelajaran yang baik harus memiliki daya ramal yang kuat, artinya perencanaan dapat menggambarkan “apa yang akan terjadi, seandainya... ”. Daya ramal ini sangat penting untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan yang akan terjadi, dengan demikian akan mudah bagi guru untuk mengantisipasinya.
Menurut Harjanto (2003:5) memungkinkan diadakannya perencanaan komprehensif yang menalar dan efisien, yakni:
a)      Signifikansi. Tingkat signifikansi tergantung pada tujuan pendidikan yang diajukan dan signifikansi dapat ditentukan berdasarkan kriteria-kriteria yang dibangun selama proses perencanaan.

b)     Feasibilitas. Maksudnya perencanaan harus disusun berdasarkan pertimbangan realistis baik yang berkaitan dan biaya maupun pengimplementasiannya.

c)      Relevansi. Konsep relevansi berkaitan dengan jaminan bahwa perencanaan memungkinkan penyelesaian persoalan secara lebih spesifik pada waktu yang tepat agar dapat dicapai tujuan spesifik secara optimal.

d)     Kepastian. Konsep kepastian minimum diharapkan dapat mengurangi kejadian-kejadian yang tidak terduga.

e)      Ketelitian. Prinsip utama yang perlu diperhatikan ialah agar perencanaan pengajaran disusun dalam bentuk yang sederhana, serta perlu diperhatikan secara sensitif kaitan-kaitan yang pasti terjadi antara berbagai komponen.

f)       Adaptabilitas. Diakui bahwa perencanaan pengajaran bersifat dinamis, sehingga perlu senantiasa mencari informasi sebagai umpan balik. Penggunaan berbagai proses memungkinkan perencanaan yang fleksibel atau adaptable dapat dirancang untuk menghindari  hal-hal yang tidak diharapkan.
g)      Waktu. Faktor yang berkaitan dengan waktu cukup banyak, selain keterlibatan perencanaan dalam memprediksi masa depan, juga validasi dan reliabilitas analisis yang dipakai, serta kapan untuk menilai kebutuhan kependidikan masa kini dalam kaitannya dengan masa mendatang.

h)     Monitoring. Monitoring merupakan proses mengembangkan kriteria untuk menjamin bahwa berbagai komponen bekerja secara efektif.

i)   Isi perencanaan merujuk pada hal-hal yang akan direncanakan. Perencanaan pengajaran yang baik perlu memuat:
1)      Tujuan apa yang diinginkan, atau bagaimana cara mengorganisasi aktivitas belajar dan layanan-layanan pendukungnya.
2)      Program dan layanan, atau bagaimana cara mengorganisasi aktifitas belajar dan layanan-layanan pendukungnya.
3)      Tenaga manusia, yakni mencakup cara-cara mengembangkan prestasi, spesialisasi, perilaku, kompetensi, maupun kepuasan mereka.
4)      Keuangan, meliputi rencana pengeluaran dan rencana penerimaan.
5)      Bangunan fisik mencakup tentang cara-cara penggunaan pola distribusi dan kaitannya dengan pengembangan psikologis.
6)      Struktur organisasi, maksudnya bagaimana cara mengorganisasi dan manajemen operasi dan pengawasan program dan aktivitas kependidikan yang direncanakan.
7)      Konteks sosial atau elemen-elemen lainnya yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan pengajaran.
Dari kedua teori diatas, dapat kita lihat bahwa karakteristik perencanaan pembelajaran memiliki keterkaitan, yang dapat disimpulkan: (1) Signifikansi yaitu perencanaan pembelajaran yang memiliki makna agar proses pembelajaran berjalan efektif dan efisien. (2) Relevan, yang berarti memiliki hubungan/keterkaitan antara perencanaan pembelajaran dengan tujuan. (3) Kepastian, bermakna bahwa dalam perencanaan pembelajaran yang berfungsi sebagai pedoman dalam penyelenggaraan proses pembelajaran, tidak lagi memuat alternatif-alternatif yang bisa dipilih, akan tetapi berisi langkah-langkah pasti yang dapat dilakukan secara sistematis. (4) Adaptabilitas, yang bermakna beradaptasi yaitu perencanaan pembelajaran yang tidak kaku dan tidak lentur namun bisa di adaptasi. (5) Prediktif, yaitu perencanaan pembelajaran yang baik harus memiliki daya ramal yang kuat, artinya perencanaan dapat menggambarkan apa yang akan terjadi.

No comments:

Post a Comment

Hakikat dan Model Desain Pembelajaran

BAB IV Hakikat dan Model Desain Pembelajaran A.     Deskripsi Pada materi kali ini, mahasiswa akan membahas tentang hakik...